Tips hemat penggunaan AC

July 22, 2010
Faktanya, lebih dari 50% konsumsi energi listrik di rumah adalah untuk alat penyejuk udara, atau air conditioner (AC). Di kantor, angka ini naik hingga 70%. Sementara, saat ini pemadaman listrik terjadi secara rutin.

Solusinya? Dengan mengurangi penggunaan AC kita tidak hanya bisa menghemat uang, listrik dan memperpanjang umur AC, namun juga ikut membantu agar listrik tidak ‘byar-pet' terus. Siapa takut?

Kita mulai dari awal.Sebenarnya, apakah kita memang memerlukan AC ini? Kan, solusi yang paling hemat dan ramah lingkungan adalah untuk simpanatau jual ACnya dan buka lebar-lebar jendela kita untuk menikmati AC alam. Kan, fungsi AC adalah untuk menyejukkan ruangan bukan untuk mendinginkan atau apalagi membuat orang beku.

Realitanya, jaman sekarang ini sudah sulit untuk tinggal di rumah di daerah perkotaan yang dibangun dengan menggunakan ventilasi alami, tanpa AC. Seringkali kita terpaksa menggunakan AC karena tidak tahan akan panasnya udara. Untungnya, banyak sekali langkah yang dapat kita terapkan untuk menghemat penggunaan AC.

Begini caranya:
Pilih AC hemat energi
AC harus mampu menyejukkan ruangan secara cepat. Dengan ukuran evaporator pendingin dan kipas yang lebih besar, maka akan lebih cepat mendinginkan ruangan secara alami dan seimbang.

>> Cari AC hemat energi
>> Bagai memilih alat AC yang hemat energi

Pilih AC dengan freon yang ramah lingkungan
Freon adalah bahan cair yang menghasilkan dingin dalam ACnya. Pilih AC dengan freon yang ramah lingkungan, seperti freon hidrokarbon.

Tentukan Kapasitas AC (PK)
Sering terjadi, konsumen membeli AC dengan kapasitas (PK) yang lebih besar dari kebutuhanya, sehingga tidak efisien dan boros energi. Alhasil, tagihanya naik terruusssss! Maka, pilih kapasitas AC yang tepat, dengan acuan kapasitas berkisar antara 600 BTU/jam/m2.

Pakai timer agar AC beroperasi hanya pada saat dibutuhkan
Gimana rasanya saat bangun pagi dalam ruangan yang super dingin sebab AC menyala terus semalaman? Badan pasti terasa gak enak kan?

AC tidak perlu dipakai sepanjang kita tidur. Sebaiknya hidupkan AC seperempat jam sebelum saat tidur, dan timernya di set selama 1-2 jam mati otomatis. Kalau ACnya sudah mati, ruangnya akan tetap dingin selama beberapa jam kemudian. Untuk siang hari, usahakan mematikan AC, jika akan meninggalkan ruangan dalam waktu relatif lama.

Atur suhu AC dengan thermostat
Untuk aktivitas sehari-hari, atur suhu AC yang paling optimal dari sisi kenyamanan dan pemakaian energi (tidak lebih dingin dari 25 °C), yaitu 3-5°C lebih rendah dari suhu di luar ruangan) . Ingat: setiap kenaikan temperatur 1°C dapat menurunkan konsumsi energi sebesar 3-5% (BPPT). Lumayan!

Bersihkan filter AC, coil kondensor dan sirip AC secara teratur, tiap 3 bulan
Dengan memelihara AC secara rutin, kamu mampu menghemat listrik sampai dengan 20%. Energi yang dikonsumsi peralatan pendingin akan lebih rendah 10% pada kondensor yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Terganggunya sirkulasi udara karena debu yang menumpuk, menyebabkan kondensor mengkonsumsi lebih banyak listrik.

Gunakan penutup pada bagian ruangan yang terkena sinar matahari langsung
Usahakan pintu, jendela dan ventilasi udara selalu tertutup saat AC menyala.
Gunakan lampu ruangan yang memiliki temperatur kerja rendah.

Ganti AC yang sudah tua
Untuk alat AC yang telah berumur lebih dari 10 tahun, pemakaian energi akan lebih besar 30-50% dibandingkan dengan peralatan pendingin dengan teknologi baru.

Belum puas? Coba tips yang berikut

  1. gunakan lampu induksi yg tidak panas sehingga beban ac tidak terlalu berat
  2. pasang solar chimney
  3. naikin plafon, terus di bawah atap taruh material penahan panas
  4. rubah jendela supaya lebih lebar, maksimalkan jalusi
  5. warna cat tembok, kebiruan mendorong adanya feeling lebih cool daripada misalnya kuning gading
  6. pasang ceiling fan
  7. rumah dengan dinding dari kayu rasanya lebih sejuk
  8. jika terpaksa pakai AC, hindari menempatkan peralatan elektronik di bawah atau di dekat indoor unit...
Sumber: Iwa Garniwa, Tips hemat energy pada Tata Udara; milis Greenlifestyle

10 Cara Penggunaan Ac Yang Benar
Udara yang sedang panas-panasnya seperti sekarang ini, tak ada salahnya juga kita mempunyai AC (Air Conditioner). Bahkan meski hujan sesekali datang saja, sering udara yang berhembus tidak sedingin seperti waktu sebelumnya. Pemakaian AC bukan suatu barang baru lagi buat kita yang tinggal di perkotaan, atau mereka yang berlama-lama di kantor mengerjakan tugas, dan mereka yang berada didalam mobil dan harus menghadapi kemacetan jalan raya setiap harinya. Hanya sekarang banyak model AC yang semakin beragam di pasaran. Kita tinggal memilih sesuai kebutuhan, model dan budget tentunya. Tanpa perangkat pendingin itu, rasanya kita yang tinggal di perkotaan yang panas, padat dan penuh sesak ini jadi malas untuk beraktifitas, tidak bisa tidur, bahkan mudah terpancing emosi.Wah, efeknya luar biasa bukan?

Namun tidak semua dari kita sadar betul untuk menggunaka AC secara bijak. Padahal bila kita menggunakannya, berarti kita harus tahu percis bagaimana merawatnya agar AC dapat selalu menyala dan menyejukkan kita dengan optimal.

Berikut ini ada 10 cara penggunaan AC yang harus kita perhatikan dan cermati, yakni:
  1. Baca buku petunjuk penggunaan AC baik-baik dan cermat. Bila ada kartu garansi yang harus dikembalikan kepada divisi servis brand AC, maka segera kirimkan. Hal ini agar perangkat AC terjamin dalam perbaikan dan pembersihan di tempat yang resmi;
  2. Perhatikan daya listrik untuk pemakaian AC. Bila AC membutuhkan 1300 watt untuk menyala, maka ada baiknya kita perlu menambah daya listrik rumah atau kantor kita hingga minimal 1000 watt lagi hingga berjumlah 2300 watt. Hal ini penting agar ketika AC menyala, kita juga dapat menggunakan perangkat elektronik lainnya. Jangan biarkan listrik di rumah atau kantor kita mati-hidup-mati-hidup-mati karena daya listrik yang ada tersedot oleh pemakaian AC. Bisa-bisa perangkat listrik di rumah dan kantor tersebut rusak dan terbakar. Waduh!;
  3. Nyalakan timer/jangka waktu pemakaian AC bersamaan dengan perangkat pendingin tersebut dinyalakan. Ini sesuai kebutuhan anda tentunya. Apakah hanya ½ jam, sejam atau 3 jam. Maksimal AC menyala selama 5 jam. Setelah itu, biarkan AC mati untuk mendinginkan mesin yang sudah menyala berjam-jam tersebut;
  4. Perhatikan mode sirkulasi udara AC yang kita inginkan, apakah kita menginginkan mode sirkulasi udara AC berputar seperti kipas angin (fan), atau mode swing, mode sedingin salju, atau gabungan keduanya dan sebagainya;
  5. Pasang AC dengan suhu temperatur yang diinginkan. Umumnya temperatur AC berada mulai dari 18 hingga 32 derajat selsius. Semakin rendah suhu temperatur yang kita pilih, maka semakin dingin sirkulasi udara AC yang kita rasakan;
  6. Sebelum AC dinyalakan, tutup semua ventilasi, jendela dan pintu agar udara dari luar tidak masuk. Sehingga kita dapat menikmati kesejukan udara yang ditiupkan AC secara optimal. Bila AC sudah mati, maka bukalah kembali ventilasi dan pintu ruangan lebar-lebar. Ini perlu untuk penggantian udara di ruangan agar lebih sehat dan baik;
  7. Jangan lupa untuk selalu melakukan pembersihan terhadap perangkat pendingin tersebut secara rutin dan berkala. Bila AC digunakan pada ruangan dan tempat yang banyak debu, otomatis pembersihan dapat dilakukan 2 kali seminggu. Bila perangkat pendingin itu digunakan pada tempat dan ruangan yang jarang berdebu, maka pembersihan dapat dilakukan 1-2 bulan sekali. Utamakan pembersihan pada bagian penyaringan udara, karena ini merupakan alat vital agar AC dapat menyala lebih dingin dan optimal. Jangan lupa periksa freon, apakah masih terisi penuh, kosong atau bocor. Lakukan pengecekannya sekitar 6 bulan sekali. Kalau kita tidak sanggup membersihkannya sendiri, hubungi divisi layanan servis resmi sesuai merek AC yang kita punya;
  8. Pilih ukuran dan model perangkat AC sesuai kebutuhan dan besar-kecilnya ruangan. Untuk ruang kamar, dapat menggunakan ukuran AC mulai dari ½ hingga 1 PK. Untuk ruang tamu bisa gunakan 1,5 hingga 3 PK. Jadi jangan kekecilan maupun kebesaran. Untuk ruangan rapat yang besar, kita dapat memilih AC dengan bentuk floor standing. Sedangkan untuk ruangan kantor besar, model AC seiling cassette juga lebih baik;
  9. Sebelum membeli AC, ada baiknya kita banyak melakukan riset terlebih dahulu. Cari info sebanyak-banyaknya tentang AC yang saat ini beredar, bisa melalui brosur, Koran, majalah atau datang dalam pameran elektronik. Pilihlah AC yang hemat pemakaian listrik, mereknya jelas, harga terjangkau dan layanan servis yang memadai. Semakin AC yang kita pilih hemat listrik, berarti kita juga turut mendukung hemat pemakaian listrik dan cinta lingkungan.
  10. Pilih AC yang mampu menyaring udara secara optimal. Bukan hanya mengeluarkan dingin semata, namun AC juga dapat menyaring udara-udara yang bercampur dengan virus penyakit, kuman, dan bakteri yang merugikan untuk kesehatan tubuh kita.